"HOPE YOU ALLWAYS IN HAPPINESS"

SEMOGA SEMUA MENJADI LEBIH BAIK

Senin, 20 Desember 2010

DAUR ULANG BAN MOBIL BEKAS UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK


Setiap tahun hampir sekitar 300 juta ban mobil bekas dibuang di Amerika. Belum lagi di negara-negara Eropa yang diperkirakan bisa lebih dari 200 juta ban mobil bekas tiap tahunnya dibuang percuma. Demikian laporan VOA. Namun, ban mobil bekas ini ternyata bisa didaur ulang untuk menghasilkan energi listrik .
Ban mobil bekas ini mengandung karet, karbon dan unsure kima lainnya yang amat berbahaya bila dibakar begitu saja. Selain merusak pemandangan ia juga menimbulkan polusi udara bila dibakar.
Sebagai contoh, di Virginia, Amerika Serikat pada tahun 1983 - tempat pembuangan ban mobil bekas yang didalamnya terdapat 5 sampai 7 juta ban mobil bekas terbakar. Bisa dibayangkan betapa tebalnya asap tebal yang berbau busuk dan beracun. Api baru padam setelah sembilan bulan kemudian.
Banyak cara telah dilakukan untuk mendaur ulang. Seperti di potong-potong kemudian dijadikan sendal atau keset. Biasanya ini dilakukan di negara-negara berkembang.
Para ahli di Amerika akhirnya berupaya untuk menghancurkannnya sama sekali kemudian berupaya untuk mencampurnya dengan aspal pelapis jalan atau membakarnya sebagai bahan tambahan bagi batubara dipusat-pusat pembangkit listrik. Namun, ternyata cara pembakarannya masih menimbulkan polusi yang akhirnya harus ditangani pula.
Beberapa waktu kemudian, sebuah perusahaan di Oklahoma, Amerika Serikat berhasil menciptakan teknologi baru untuk memanfaatkan ban mobil bekas itu sebagai sumber energi dan sumber bahan baku, seperti : baja carbon black yang dipakai untuk membuat ban baru, yang bisa dibakar dan minyak sintetis.
Perusahaan yang bernama Integrated Technology Group ini akan mulai menghidupkan sebuah pusat pembangkit listrik tenaga ban-bekas yang effisien dan tidak menimbulkan polusi. Direncanakan tahun depan di mulai.
Karena sifatnya masih percontohan, kistrik yang dihasilkannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan beberapa blok perumahan saja dalam sebuah kota. Meski baru, teknologi ini mendapat pengakuan dari para peminat Eropa. Saham Integrated Technology Group telah dijual sejak bulan Juli 2001 di pasar saham Frankurt untuk menghimpun dana guna membangun pusat pembangkit listrik yang 100 persen menggunakan ban bekas sebagai bahan bakarnya.
Kelompok negara persatuan Eropa telah menentukan bahwa mulai tahun 2006 nanti, semua mobil ban bekas harus di daur ulang dan tidak boleh dibuang di tempat penimbunan sampah.
Menurut Scott Holden, seorang pejabat di Integrated Technology Group, kesadaran orang Eropa untuk mencegah polusi lingkungan yang ditimbulkan oleh dampak sampingan kehidupan modern, tinggi. Bagaimana di Indonesia".
Sumber : Berita IPTEK (11 Februari 2002)
revisi terakhir : 1 Januari 2005

NEGARA KERTAGAMA



Perpustakaan Nasional RI, pada tanggal 21 Pebruari 2008 mendapatkan penghargaan dari UNESCO tentang koleksi  Nagara Kretagama  atau deskripsi suatu negara pada tahun 1365 masehi, yang terdaftar dalam The Memory of the World Regional Register for Asia/Pacific.

Dengan adanya penghargaan tersebut kita sebagai bangsa Indonesia merasa bangga atas kejayaan para leluhur, tapi timbul pertanyaan apa nagara kretagama, siapa penulisnya, kapan dan di mana kejadiannya, dimana dan ada berapa naskah nagara kretagama.

Dari beberapa pertanyaan tersebut penulis mencoba mengutarakan sebagian isi Nagara Kratagama berdasarkan buku karangan Prof. Dr. Slamet Mulyana dengan judul Tafsir Sejarah Nagara Kretagama, dan makalah Dr. Budya Pradipta dengan judul Potensi dan Power Nagara Kretagama Dalam Mengokohkan NKRI, yang disampaikan dalam acara bedah Naskah Nagara Kretagama yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional RI pada 25 Mei 2005.

Nagara Kretagama selesai digubah pada bulan Aswina1287 Saka atau September Oktober 1365  (hal. 299).

Nagara Kretagama adalah sejarah pembangunan Majapahit dimasa lampau? Nagara Kretagama adalah gudang pengetahuan tentang sejarah Singasari dan Majapahit. Nagara Kretagama adalah pujasastra.

Naskah Nagara Kretagama ditemukan sebanyak 5 (lima) naskah. Pada 7 Juli 1978 di kota Antapura, Kabupaten Lombok, pulau Bali ditemukan 1 (satu) naskah dengan judul Desawarnana, tersimpan di Geria Pidada, Karang Asem. Pada tahun 1874 di Puri Cakranegara, pulau Lombok di temukan 1 (satu) naskah dengan judul Nagara Kretagama. Selanjutnya, tidak diketahui angka tahun penemuannya, di Geria Pidada, Klungkung ditemukan turunan rontal Nagara Kretagama 1 (satu) naskah; dan di Geria Carik Sideman ditemukan 2 (dua) naskah turunan Nagara Kretagama juga.

Nagara Kretagama berisi uraian tentang hubungan keluarga raja, para pembesar negara, jalannya pemerintahan, adat istiadat, candi makam para leluhur. Dan desa-desa perdikan, keadaan ibu kota, keadaan desa-desa sepanjang jalan keliling Sang Prabu pada 1359 masehi.

Pupuh  pertama menceritakan Raja Sri Rajasanagara sebagai titisan Siwa-Budha. Keluhuran budi dan wataknya disamakan dengan dewa Iswara dewanya para yogi, Purusa yaitu jiwa bagi kapila. Kapila adalah pengikut ajaran sangkya. Selanjutnya disamakan dengan Wagindra atau dewa Brahma yang menghimpun segala ilmu, dewa Kama dala cinta birahi, dan dewa Yama penguasa hidup dan mati. Ketika dalam kandungan terjadi peristiwa alam sebagai isyarat keluhuran, yaitu meletusnya gunung Kelud, gempa bumi dan Pabanyu Pindah, hujan abu diikuti guruh dan halilintar.

Pupuh kedua sampai keenam menceritakan tentang hubungan kekerabatan. Rajapatni atau Gayatri adalah putri bungsu Sri Kertanegara. Rajapatni meninggal pada 1350 dan dimakamkan di Bayalangu. Ibu Sri Rajasanagara bernama Tribuwana Tunggadewi Jayawisnuwardhani, rani di Kahuripan dan ayahnya bernama Sri Kertawardana.

Pupuh ketigabelas sampai empat belas tentang nama-nama wilayah. Pada abad 13 wilayah Majapahit meliputi Kediri, Singasari, Janggala (Surabaya), Madura dan pada tahun 1316 ditambah Lumajang, kemudian seluruh Jawa Timur termasuk Madura dikuasai Majapahit pada 1331. Pada tahun 1343 Bali, Lombok dan Gurun, dan pada tahun 1350 Suwarnabhumi termasuk Pahang, Trengganu, Langkasuka, Kelantan, Woloan, Cerating, Paka, Tembeling, Grahi, Palembang, Muara Kampe, Lamuri, dan Tumasik. Pada pertengahan abad keempat belas Brunai masuk wilayah Majapahit. Pada tahun 1357 kota Dompo ditundukan. Dompo sebagai batu loncatan untuk menguasai pulau-pulau kecil lainnya di sebelah timur sampai Wanin, pantai barat Irian. Pada pertengahan abad keempat belas wilayah Sumatra yang dikuasai adalah: Jambi, Pelembang, Dharmasraya, Kandis, Kahwas, Siak, Rokan, Mandailing, Panai, Kampe, Haru, Temiang, Parlak, Samudra, Lamuri, Barus, Batan, Lampung. Wilayah Kalimantan  (Tanjung Pura) adalah: Kapuas, Katingan, Sampit, Kota Lingga, Kota Waringin, Sambas, Lawai, Kandngan, Singkawang, Tirem, Landa, Sedu, Barune, Sukadana, Seludung, Solot, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalung, Tanjung Kutai, Malano. Wilayah Semenajung Tanah Melayu (Hujung Medini) adalah: Pahang, Langkasuka, Kelantan, Saiwang, Nagor, Paka, Muar, Dungun, Tumasik, Kelang, Kedah, Jerei. Sedangkan wilayah Timur Jawa adalah: Bali, Badahulu, Lo Gajah, Gurun, Sukun, Taliwang, Dompo, Sapi, Gunung Api, Seram, Hutan Kadali, Sasak, Bantayan, Luwuk, Makasar, Buton, Banggawi, Kunir, Galian,  Selayar, Sumba, Muar (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Ambon atau Maluku, Wanin, Seram, dan Timor.

Menurut Budya Pradipta dalam makalah ”Bedah Naskah Nagarakretagama yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional RI pada 2005, wilayah Majapahit dikelompokkan menjadi lima golongan, yaitu Jawa, Digantara, Nusantara, Desantara, dan Dwipantara. Jawa meliputi Nagara Majapahit, Jiwana, Singasari, Wengker, Lasem, Daha, Pajang, Matahun, Paguhan, Wirabhumi, Mataram, Pawwanawwan, dan Kebalan. Digantara artinya wilayah lain yaitu daerah yang takluk kepada raja Rajasanagara selain Jawa. Daerah tersebut adalah Pahang, Melayu, Gurun, dan bakulapura. Nusantara adalah pulau-pulau lain, yang termasuk Nusantara adalah Daerah melayu, daerah Tanjung Nagara, dan daerah Semenanjung Malaya. Desantara adalah segala penjuru, seluruh angkasa, daerah lain, dan negara lain, yang termasuk desantara adalah Syangka, Ayodyapura, Dharmanagari, marutama, Rajapura, Anghanagari, Campa, Kamboja. Dwipantara adalah kepulauan lain, yang termasuk dwipantara dan mitra adalah Yawana, Cina, Karnataka, dan Goda.

Pupuh kelimabelas hubungan dengan negara asing seperti Siam, Darmanegara, Singanagari, Campa, dan Kamboja.

Pupuh keenambelas sampai pupuh keenampuluh menceritaka tentang perjalanan keliling dari Majpahit ke Lumajang pada tahun 1959. Pupuh ni meupakan inti Nagara Kretagama.

Pupuh keenampuluh satu sampai pupuh keenampuluh dua menceritakan, pada tahun 1361, Sri Rajasanagara ke desa Simping, memperbaiki candi  makam pembangun Majapahit Kertarajasa Jayawardhana.

Pupuh keenampuluh tiga sampai keenampuluh tujuh menceritakan, pada 1362 Sri Rajasanagara mengadakan upacara srada, memperingati nenek baginda Gayatri dari Singasari.

Pupuh keenampuluh delapan sampai enampuluh sembilan menceritakan sejarah pembagian kerajaan Kahuripan menjadi Jenggala dan Panjalu, serta menceritakan pembangunan candi Prajnyaparamitapuri sebagai lambang penyatuan kembali kerajaan Janggala dan Panjalu.

Pupuh ketujuh puluh sampai tujuh puluh tiga menceritakan perjalanan kembali dari desa Simping dan kematian Patih Gajah Mada. Dengan meninggalnya patih Gajah Mada, Sri Rajasanagara tidak mengangkat Patih Amangkubumi, tetapi dalam pemerintahan selanjutnya Sri Rajasanagara dibantu enam orang menteri. Menteri-menteri tersebut adalah Mpu Tandi sebagai menteri sepuh, Mpu Nala dengan gelar Tumenggung Amancanagara sebagai pembantu utama, Sang Pati Dami sebagai Menteri Anom dengan tugas segala urusan di dalam pura, Mpu Singa sebagai sekretaris negara yang bertugas menyaksikan segala keputusan raja, dan dua orang menteri yang membantu dalam pengadilan.

Pupuh ketujuh puluh empat sampai delapan puluh dua menceritakan nama-nama candi makam, tanah perdikan, asrama, desa kebudhaan, desa kesiwaan dalam kerajaan Majapahit, dan usaha raja dalam menyatukan tiga agama yaitu agama Siwa, Budha, dan wisnu.

Pupuh kedelapan puluh tiga menceritakan kesejahteraan pulau Jawa; tamu asing yang berkunjung; kirap atau perjalanan tahunan yang dilaksanakan setiap bulan Palguna.

Pupuh kedelapan puluh empat menceritakan lanjutan kirap keliling.

Pupuh kedelapan puluh lima menceritakan pertemuan setiap bulan Caitra, bulan pertama setiap tahun. Dalam pupuh tersebut juga membahas tentang jalannya pemerintahan untuk keselamatan negara, dihadiri para menteri, perwira, pembantu raja, kepala daerah, kepala desa, pendeta dari tiga aliran. Sega dursila harus disingkirkan, semua orang wajib menganut ajaran yang termuat dalam Rajapakakapa.

Pupuh kedelapan puluh enam sampai sembilan puluh dua  menceritakan pesta besar di lapangan Bubat yang ditutup pada bulan Caitra. Keterangan lebih lanjut nama-nama bulan pada jaman Majapahit adalah: Caitra (Maret-April), Waisaka (April-Mei), Jyestha (Mei-Juni), Asadha (Juni-Juli), Srawana (Juli-Agustus), Bhadrapada (Agustus-September), Aswina (September-Oktober), Kartika (Oktober-Nopember) Margasirsa (Nopember-Desember), Pausa (Desember-Januari), Magda (Januari-Pebruari), Phalguna (Pebruari-Maret) (409). Bulan pertama adalah Caitra antara Maret-April).

Pupuh kesembilan puluh tiga sampai sembilan puluh empat menceritakan para pendeta yang menciptakan kakawin puja sastra, antara lain Budha Sri Aditya menggubah Sloka Bhogawali, Pendeta Mutali Saherdaya dan Upapati Sudharma menggubah sloka. Dan lima kakawin ciptaan Prapanca,yaitu Cakabda, lambang, Parwasagara, Bhismacaranantya, Sugataparwwawarnana.

Pupuh kesembilan puluh lima sampai sembilan puluh delapan meceritakan nasib sang pujangga Mpu Pra Panca.

Artikel ini ditulis oleh Suyatno
Perpustakaan Nasional RI

PASIR SEBAGAI SUMBER ENERGY


Pasir sebagai Sumber Energi
L. Wilardjo (Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga)
RUBRIK "Ilmu Pengetahuan" berturut-turut (14 dan 15/4/2003) menyuguhkan artikel tentang energi masa depan. Dr Wahyu Supartono menceritakan penemuan tak sengaja (serendipiteous) di PT Wacker Berghausen, yang memberikan gagasan kepada Prof Nobert Auner dari Universitas Frankfurt untuk menyadap energi yang terkandung di dalam silisium, konstituen utama dari pasir. Sedangkan Prof Wasrin Syafii menguraikan cara "berkebun energi" dengan memanfaatkan biomassa dari tumbuhan di hutan untuk menangkap energi dari sinar Matahari.
MENGUTIP Christ Lewis, Prof Wasrin Syafii mengatakan bahwa gas alam, minyak bumi, dan batu bara diperkirakan akan habis berturut-turut pada tahun 2047, 2080, dan 2180. Sumber daya energi nuklir bahkan diperkirakan akan sudah habis pada tahun 2017.
Oleh karena mengantisipasi segera akan habisnya sumber- sumber daya energi fosil dan nuklir itu, negara-negara maju giat melakukan litbang (penelitian dan pengembangan) untuk menemukan dan memanfaatkan sumber-sumber daya energi alternatif.
Pasir, seperti diceritakan Dr Wahyu Supartono, merupakan salah satu sumber energi alternatif. Biomassa yang dikedepankan Prof Wasrin Syafii juga merupakan sumber energi alternatif, dan bahkan lebih baik sebab sumber daya energi ini terbarukan.
Selama bertahun-tahun sejak masa Orde Baru sampai Orde Reformasi, pasir laut kita ditambang secara besar-besaran dengan kapal-kapal keruk. Penambangnya ada yang mengantongi izin resmi, ada juga secara liar mencuri pasir laut itu.
Pasir itu dijual ke Singapura dan dipakai negara jiran itu untuk mereklamasi pantainya sehingga negara pulau itu bertambah areanya. Jadi, pasir laut itu hanya dinilai sebagai tanah uruk (land-fill), dan karena dibeli secara borongan dengan partai besar, harganya sangat murah.
Entah sudah berapa ratus ribu ton pasir laut kita diobral ke Singapura. Laut di sana menjadi keruh sehingga ikannya menyingkir dan tak lagi dapat ditangkap oleh nelayan tradisional di Kepulauan Riau.
Dr Wahyu Supartono menerangkan bahwa pasir itu dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Konstituen utamanya, yakni silisium, juga dapat diolah menjadi silikon, salah satu bahan semikonduktor yang dipakai untuk memproduksi peranti-peranti elektronik (electronic devices).
MOSFET (metal-oxyde semiconductor field-effect transistor) sudah lama dikenal sebagai peranti yang dapat difungsikan sebagai gerbang elektronik. Puluhan bahkan ratusan ribu peranti semacam itu dapat dirangkun ke dalam satu cebis tunggal.
Istilah teknisnya VLSI (very large scale integration) atau perangkunan berskala amat besar. Walaupun sudah tertinggal sangat jauh, putra-putri bangsa kita juga melakukan penelitian di bidang ini.
Dr Tatty Menko di ITB, misalnya, sedang menggarap "cetakan" untuk merangkai peranti-peranti semikonduktor itu menjadi cebis renik (microchip) dengan perangkunan berskala besar (LSI/large scale integration).
Prof Mohamad Barmawi, juga dari ITB, meneliti kemungkinan penggunaan silikon nitrida yang dibuat dengan teknik pendadahan (doping) khusus untuk membuat diode pancar cahaya (LED/light-emitting diode) dengan efisiensi konversi ke cahaya yang tinggi, dan dengan spektrum yang mendekati cahaya alam di siang hari.
Potensi yang terkandung dalam pasir laut ini sama sekali tidak diperhitungkan sehingga juga tidak dikertaaji (not monetized). Singapura memang memakai pasir laut yang diimpor dari Indonesia sebagai tanah uruk. Tetapi pada ketepatan waktunya kelak, kalau perlu negara pulau kecil yang ipteknya berkembang dengan pesat itu dapat saja menambang pasir lagi dari pantainya, lalu mengekstraksi silikonnya.
Sumber energi nuklir
Selain mengandung silikon, konon pasir laut yang dijual murah ke Singapura itu juga mengandung torium. Dr Anggraito Pramudito APU, dari PPNY-BATAN mengatakan hal itu kepada saya.
Waktu itu kami sedang mengikuti suatu konferensi internasional. Anggraito menyesalkan pengobralan pasir laut itu, sambil memberi saya makalah yang telah ditulisnya, tentang penguat energi (energy amplifier). Barangkali karena penguat energi itu merupakan bagian dari teknologi nuklir untuk membangkitkan energi elektrik, maka ia lalu menyinggung kandungan torium dalam pasir laut Riau.
Torium (Th-232) ialah bahan-bakar subur (fertile) karena dapat membiakkan bahan-bakar terbelahkan (fissile). Torium ialah unsur nomor 90 dalam Tabel Periodik. Di dalam inti atomnya terdapat 90 proton.
Dalam uranium alam, kadar uranium 233 (U-233) teramat sangat rendah, tetapi U-233 yang terbelahkan ini dapat diperoleh dari Th-232. Dengan menangkap neutron, Th-232 menjadi terteral (excited) dan memancarkan sebagian energinya berupa sinar gamma.
Oleh karena setelah tangkapan menyinar (radiative capture) ini Th-233 yang terbentuk dari Th-232 plus neutron itu belum mantap juga, maka ia meluruh (decays) dua kali berturut-turut dengan melepaskan zarah beta (elektron).
Karena di dalam inti atom tidak ada elektron, maka zarah beta itu pastilah tercipta ketika neutron di dalam inti berubah menjadi proton. Karena emisi zarah beta itu dua kali, maka inti torium itu memperoleh tambahan dua proton.
Nomor atom (jumlah proton di dalam inti)-nya bertambah dua, menjadi 90 + 2 = 92. Unsur nomor 92 ialah uranium. Jadi telah diperoleh U-233, dan U-233 sama baiknya dengan U-235 atau Pu-239 (plutonium), baik sebagai bahan bakar yang dipakai dalam PLTN untuk mebangkitkan energi elektrik maupun untuk membuat senjata nuklir!
Jadi, Singapura berpotensi untuk memperoleh keuntungan lebih besar lagi dari impor pasir lautnya dari Indonesia. India telah maju dalam perencanaan pemanfaatan torium sebagai bahan bakar subur.
Ramalan Bill Clinton
Prof Wasrin Syafii menyebutkan tahun 2017 sebagai saat tamatnya riwayat energi nuklir, dengan catatan "kecuali kalau nuclear breeder atau nuclear fusion bisa dikembangkan.
Sebenarnya reaktor pembiak (breeder reactor) sudah ada. Perancis konon telah mengoperasikan LMFBR (liquid metal fast breeder reactor) atau reaktor pembiak cepat (berpendingin) logam cair.
Yang dibiakkan adalah Pu- 239 dan bahan subur yang dipakai untuk membiakkannya adalah U-238. Reaktornya disebut reaktor cepat sebab neutron yang mengimbaskan pembelahan inti adalah neutron cepat, dengan energi lebih dari 1 MeV (mega-elektron-volt). Logam cair yang dipakai sebagai zat pendingin ialah lelehan natrium.
Fusi nuklir secara terkendali masih terus dalam tahap penelitian dan pengembangan. Ketika masih menjadi Presiden, pada tahun 1998, Bill Clinton memprediksikan bahwa di tahun 2048 dunia akan melihat beroperasinya secara komersial PLT-fusi nuklir, bersamaan dengan terberantasnya secara tuntas AIDS (sindrom penurunan kekebalan tularan).
Kalau ramalan itu jitu, dunia dapat menghentikan pemakaian bahan bakar fosil yang masih tersisa sebab gas buangannya mencemari lingkungan dan dapat menyebabkan hujan asam dan pemanasan global.
Kimia dan nuklir hidrogen
Pada dasarnya, PLT-fusi nuklir memperoleh energi dari perpaduan 4 proton (= inti hidrogen) menjadi inti helium. Yang lebih prospektif untuk direalisasikan lebih dulu ialah fusi antara deuteron dan triton yang membentuk helium plus neutron.
Deuteron dan triton itu keduanya ialah inti isotop-isotop hidrogen. Jadi, dalam PLT-fusi nuklir sumber energinya ialah (inti) hidrogen.
Sementara menanti kehadiran energi nuklir hidrogen itu, barangkali kita akan memakai energi hidrogen juga, tetapi hanya energi kimianya. Litbang sel bahan-bakar (fuel cells) sekarang menunjukkan kemajuan besar.
Setelah energi kimia atom hidrogen dalam senyawa hidrokarbon disadap dalam sel bahan bakar, kemajuan berikutnya ialah penggunaan secara langsung H2 sebagai sumber energi kimia dalam sel bahan bakar.
Yang jangan dilupakan ialah energi nuklir hidrogen dari alam, dari reaksi termonuklir yang terjadi di Matahari. Sumber daya energi yang sangat besar dan ramah lingkungan ini juga harus ditangkap.
Bukan hanya dengan cara "berkebun" seperti disarankan Prof Wasrin Syafii, tetapi juga dengan teknologi tinggi. Efisiensi sel surya harus ditingkatkan. Perakitannya dalam skala besar juga harus terus digarap, seperti dalam litbang satelit daya surya (SPS/solar power satellite) di Jepang.
Sumber : Kompas (Mei 2003)
revisi terakhir : 27 Oktober 2003

Minggu, 19 Desember 2010

KUNJUNGAN KE UPP PSTKP, BPPT BALI, SANGGARAN

Mahasiswa s3 ergonomi melakukan kunjungan perusahaan ke BPPT Sawangan beberapa waktu yang lalu untuk melihat proses kerja dan pemberlakuan K3 diperusahaan tersebut. Anggota kunjungan terdiri dari 7 orang mahasiswa Ergonomi Fisiologi Kerja Universitas Udayana Angkatan 2010/2011. Anggota: dr Muliartha, Gd Santosa, Bawa Susana, perdana Putra, Alit Astrawan, Indah Prabahandari, Sri adnyani.

Photo hasil Kunjungan:

PRODUK
INTERVIEW DG PEKERJA

MENCATAT DATA

KONSULTASI

WIND ENERGY


Pengembangan Energi Angin Memungkinkan
GSA (Kompas) (Kompas Cyber Media)
Bogor, Kompas - Pemanfaatan tenaga angin sebagai sumber energi di Indonesia bukan tidak mungkin dikembangkan lebih lanjut. Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia, total kapasitas terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini kurang dari 800 kilowatt.
"Kecepatan angin di wilayah Indonesia umumnya di bawah 5,9 meter per detik yang secara ekonomi kurang layak untuk membangun pembangkit listrik. Namun, bukan berarti hal itu tidak bermanfaat," kata Kepala Penelitian dan Pengembangan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Nenny Sri Utami, membacakan pidato Menteri ESDM saat membuka seminar Teknologi dan Pemanfaatan Energi Angin sebagai Peluang Usaha Baru di Bogor, Rabu (28/3).
Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit.
Menurut Kepala Subdirektorat Usaha Energi Baru dan Terbarukan Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE) ESDM Kosasih Abbas, mengacu pada kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) harus mampu menghasilkan 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.
Peta potensi angin
Salah satu program yang harus dilakukan sebelum mengembangkan PLTB adalah pemetaan potensi energi angin di Indonesia. Hingga sekarang, Indonesia belum memiliki peta komprehensif, karena pengembangannya butuh biaya miliaran rupiah.
Potensi energi angin di Indonesia umumnya berkecepatan lebih dari 5 meter per detik (m/detik). Hasil pemetaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pada 120 lokasi menunjukkan, beberapa wilayah memiliki kecepatan angin di atas 5 m/detik, masing-masing Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Pantai Selatan Jawa.
Adapun kecepatan angin 4 m/detik hingga 5 m/detik tergolong berskala menengah dengan potensi kapasitas 10-100 kW.
"Agar lebih bermanfaat dan tepat sasaran, harus ada data potensi energi angin yang kontinu dan akurat di lokasi terpilih dengan lama pengukuran minimal satu tahun," kata Soeripno Martosaputro dari Lapan.
Menggerakkan pompa air
Sejak empat tahun lalu, salah satu lembaga swadaya masyarakat memanfaatkan kincir angin untuk menggerakkan pompa air di beberapa wilayah, seperti di Indramayu, Jawa Barat. Hingga kini, sudah 40 kincir angin berdiri di beberapa kota/kabupaten.
"Biaya investasinya sekitar Rp 60 juta hingga beroperasi. Dengan kecepatan angin kurang dari 3 meter per detik, air yang dapat dipompa sekitar 2,7 meter kubik per jamnya," kata pengembang kincir angin untuk energi pompa air Hasan Hambali. Produknya diberi nama energi gratis (EGRA).
Salah satu kincir angin EGRA yang pertama ada di Indramayu digunakan untuk mengairi kebun mangga seluas 10 hektar. Sebelum menggunakan teknologi kincir angin, air yang dipompa menggunakan mesin diesel menghabiskan biaya solar Rp 132.000 per hari. Kini, biaya pemeliharaan kincir sekitar Rp 500.000 per tahun. (GSA)
Sumber : Pengembangan Energi Angin Memungkinkan

Sabtu, 18 Desember 2010

MY KIDS

Alkisah di pagi yang cerah telah lahir seorang bayi mungil dengan berat 3,2 kg di Rumah Sakit Bersalin Puri Bunda Denpasar dengan keadaan lengkap tak kurang suatu apapun. Syukur Kepada Hyang Widhi Wasa telah memberikan anugrahnya yang memang telah kami nantikan kedatangannya. Kami berikan dia nama: Tristan Shakyanendra Sharma. Semoga menjadi anak yang baik, dan sukses, panjang umur, murah rejeki.